Biaya Eksplisit dan Implisit: Contoh, Perbedaan & Cara Menghitung

Biaya Eksplisit dan Implisit – Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis, suatu perusahaan perlu membutuhkan biaya untuk kegiatan produksi dan operasionalnya. Biaya ini dapat dibagi ke dalam dua jenis, yakni biaya eksplisit dan biaya implisit.

Dengan mengetahui jenis serta besaran biaya yang dibutuhkan tentu akan membantu perusahaan dalam membuat perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan secara baik. Dengan begitu usaha atau bisnis yang dijalankan nantinya bisa maju dan terus berkembang.

Lantas apakah kalian sudah mengetahui apa itu biaya eksplisit dan implisit? Jika belum, maka dikesempatan kali ini kami akan jelaskan secara lengkap mengenai dua jenis biaya tersebut mulai dari pengertian, contoh, perbedaan, hingga cara menghitungnya.

Jadi, bagi kalian yang penasaran mengenai biaya biaya eksplisit dan implisit atau sedang mencari informasinya terkait biaya ini. Maka dengan berada dan membuka artikel ini jadi salah satu pilihan yang tepat, untuk lebih jelasnya silakan simak sampai akhir.

Biaya Eksplisit dan Implisit

Biaya Eksplisit dan Implisit Lengkap Contoh Perbedaan Cara Menghitung

Untuk hal pertama yang akan kemi jelaskan mengenai biaya eksplisit dan implisit yakni dari pengertiannya. Bagi kalian yang masih merasa bingung dari kedua jenis biaya tersebut, maka pahami dahulu apa itu pengertiannya.

Biaya Eksplisit

Jadi, apa itu biaya eksplisit (explicit cost) adalah jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan sebuah kegiatan produksi atau operasional. Biaya eksplisit disebut juga dengan biaya nyata, sebab biaya ini berhubungan langsung dengan berbagai pengeluaran yang ada dalam proses produksi.

Secara umum, biaya eksplisit akan mencakup seluruh pembiayaan yang dikeluarkan untuk pihak-pihak di luar perusahaan yang esensial dalam berjalannya suatu bisnis. Biaya eksplisit tercatat permanen dan dilaporkan secara berkala, laporan biaya ini penting karena menyangkut perhitungan atas keuntungan perusahaan.

Biaya Implisit

Sedangkan untuk biaya implisit (implicit cost) yaitu jenis biaya peluang yang berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan. Di mana untuk jenis biaya implisit ini disebut juga sebagai biaya tidak terlihat karena tidak melibatkan proses pertukaran uang atau bentuk transaksi lainnya.

Selain itu, biaya implisit juga dapat berupa biaya peluang yang dimanfaatkan dalam sumber daya internal suatu perusahaan. Berbeda dengan biaya eksplisit, pada biaya implisit tidak tercatat dan tidak dilampirkan dalam laporan keuangan perusahaan, atau setidaknya dilaporkan terpisah.

Contoh Biaya Eksplisit dan Implisit

Contoh Biaya Eksplisit dan Implisit

Saat berhasil mengetahui apa itu pengertian biaya eksplisit dan implisit di atas, selanjutnya ke contoh dari dua jenis biaya tersebut. Berikut adalah beberapa contoh dari biaya eksplisit dan implisit:

Biaya Eksplisit

  • Gaji Karyawan

Suatu perusahaan butuh sumber daya manusia untuk jalankan kegiatan produksi misal untuk pengoperasian alat, produksi barang manual, atau tugas-tugas lain yang berhubungan dengan operasional perusahaan. Pekerja dan karyawan akan mendapatkan gaji atau upah baik secara harian, mingguan, atau bulanan.

  • Biaya Produksi

Pengeluaran yang digunakan selama proses produksi berlangsung contohnya pembelian bahan baku produksi, pembelian material tambahan, pembelian alat, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan operasional produksi suatu perusahaan.

  • Biaya Lokasi

Pengeluaran yang dianggarkan untuk biaya lokasi misal seperti sewa gedung, renovasi, pembelian alat, atau membangun gudang maupun pabrik menjadi salah satu contoh biaya eksplisit.

  • Biaya Pemasaran

Dalam sebuah usaha, memasarkan produk yang sudah jadi adalah suatu keharusan. Nah dalam hal ini, perusahaan harus memasarkannya kepada calon konsumen yang tentunya butuh apa itu biaya. Nah biaya pemasan adalah salah satu contoh bentuk biaya eksplisit.

Biaya Implisit

  • Pelatihan Karyawan

Suatu perusahaan akan berikan pelatihan kepada karyawan untuk tingkatkan keterampilan lain. Pelatihan ini dilakukan saat jam kerja sehingga karyawan tidak dapat melakukan pekerjaannya saat jam kerja. Hal ini tidak dapat diukur dengan uang sehingga jadi salah satu contoh dari biaya implisit.

  • Penyusutan Nilai Aset

Perusahaan miliki berbagai aset yang digunakan dalam proses produksi, seperti gedung dan alat-alat yang digunakan yang akan mengalami penyusutan nilai. Penyusutan nilai aset ini nantinya akan memengaruhi proses produksi, akan tetapi hal ini tidak dituliskan pada laporan keuangan karena tidak ada transaksi keuangannya.

  • Penggunaan Properti

Perusahaan yang adakan berbagai acara internal seperti seminar, pelatihan, atau acara lain dengan gunakan properti perusahaan dapat kurangi biaya sewa gedung. Tentu ini bisa hemat biaya sewa, namun cara ini juga bisa kurangi pemasukan perusahaan karena perusahaan tidak bisa sewakan gedung atau ruangan untuk mendapatkan keuntungan.

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Perbedaan Biaya Eksplisit dan Implisit

Lantas apa perbedaan dari biaya eksplisit dan implisit? Dengan mengetahui pengertian dan contoh dua jenis biaya di atas, sebenarnya kalian sudah bisa mengetahui perbedaannya. Akan tetapi, jika masih merasa bingung maka silakan lihat perbedaan-perbedaannya di bawah ini:

1. Bentuk

Untuk perbedaan biaya eksplisit dan implisit yang pertama dapat dilihat dari bentuk biaya. Biaya eksplisit merupakan biaya yang berwujud materi dan bisa dilihat serta diperhitungkan secara jelas. Nantinya biaya akan langsung terlihat setiap ada pembayaran atau pengeluaran yang dibuat oleh perusahaan.

Sedangkan untuk biaya implisit bentuknya tidak wujud materi atau hanya berupa perkiraan. Biaya implisit tidak terjadi dalam bentuk transaksi nyata, sehingga lebih sulit untuk dikalkulasikan atau diperlihatkan.

2. Kejadian

Perbedaan antara dua jenis biaya ini yakni ada pada kejadian. Semua biaya eksplisit nantinya terjadi secara aktual, seperti ada transaksi pembayaran yang dilakukan di dalamnya. Sedangkan implisit hanya merupakan implikasi dari suatu kejadian, bukan suatu biaya yang dikeluarkan karena proses pembayaran.

3. Laporan

Perbedaan biaya eksplisit dan implisit berikutnya ada pada proses pencatatan. Pada biaya eksplisit yang merupakan biaya aktual memang dikeluarkan perusahaan, jadi biaya ini wajib dicatat dalam buku besar guna bisa membuat laporan laba rugi perusahaan.

Sedangkan untuk biaya implisit tidak dicatat dan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Secara umum biaya ini biasanya dicatat di laporan terpisah, hal ini dikarenakan tidak biaya implisit tidak memberikan dampak langsung kepada tingkat profitabilitas perusahaan.

4. Dampak

Seperti dijelaskan sedikit di atas jika dalam suatu usaha akan adanya untung dan rugi atau dampaknya. Nah biaya eksplisit akan berdampak langsung terhadap laba bersih perusahaan, semua biaya ini nantinya akan jadi pengurang pendapatan dan membentuk laba akuntansi. Sedangkan untuk biaya implisit tidak miliki dampak terhadap laba, tapi tunjukkan tingkat keuntungan ekonomi.

5. Sifat

Biaya eksplisit sifatnya objektif, karena menunjukkan nilai yang jelas berdasarkan catatan transaksi perusahaan. Sementara biaya implisit bersifat subjektif karena hanya berupa estimasi atau perkiraan. Itu mengapa menghitung biaya implisit cenderung lebih sulit dibandingkan menghitung biaya eksplisit.

6. Fungsi

Perbedaan terakhir dari biaya eksplisit dan implisit yaitu dari segi fungsi dan manfaat bagi bisnis. Biaya eksplisit terutama dihitung untuk mengetahui laba bersih akuntansi yang diperoleh perusahaan dan mengukur efisien manajemen dalam mengatur arus kas keluar perusahaan.

Lalu untuk biaya implisit dihitung terutama agar pemilik bisnis mengetahui nilai keuntungan ekonomi dari suatu usahanya. Hal ini bertujuan agar bisa evaluasi strategi bisnis dengan lebih baik dan melihat potensi atau peluang biaya sesungguhnya.

Cara Menghitung Biaya Eksplisit dan Implisit

Cara Menghitung Biaya Eksplisit dan Implisit

Pembahasan terakhir mengenai biaya eksplisit dan implisit yang akan kami jelaskan yakni mengenai cara menghitungnya. Di mana antara cara mengitung biaya eksplisit dan implisit ada perbedaan. Untuk lebih jelas cara menghitung biaya eksplisit dan implisit simak di bawah ini:

Cara Hitung Biaya Eksplisit

Mengenai cara menghitung biaya eksplisit sendiri cukup mudah untuk dilakukan, kalian hanya perlu merinci biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk beroperasi kemudian menjumlahkannya.

Selama bulan Juli, Alex yang miliki usaha toko baju online peroleh pendapatan sebesar Rp 15 juta. Adapun, biaya-biaya yang dia keluarkan selama bulan tersebut adalah:

  • Biaya pembelian baju = Rp 5.000.000
  • Biaya pengiriman = Rp 2.000.000
  • Biaya iklan digital = Rp 2.000.000
  • Biaya pengemasan = Rp 500.000
  • Biaya marketplace = Rp 500.000

Dengan demikian, total biaya eksplisit yang dikeluarkan Alex selama bulan Juli adalah Rp 10 juta. Jadi laba yang diperoleh Alex yakni:

Laba = Pendapatan – Biaya Eksplisit
Laba = 15.000.000 – 10.000.000
= Rp 5.000.000

Cara Hitung Biaya Implisit

Dalam satu tahun bejalannya usaha online ini, Alex semakin berkembang. Bahkan, di bulan selanjutnya labanya capai angka Rp 20 juta per bulan. Kemudian Alex memutuskan untuk membuka toko fisik alias toko offline.

Kebetulan, Alex miliki ruko pribadi dan putuskan gunakan ruko tersebut sebagai tempat usahanya. Padahal jika disewakan, ruko ini bisa dapatkan pemasukkan sebesar Rp 5 juta per bulan. Nah nilai ini yang disebut sebagai biaya implisit.

Jadi, Alex bisa menghitung nilai keuntungan ekonomi aktual dari usahanya sebagai berikut:

= Laba – Biaya Implisit
= 20.000.000 – 5.000.000
= Rp 15.000.000

Akhir Kata

Mungkin itulah pembahasan dapat biayatarif.com sampaikan mengenai apa itu biaya eksplisit dan implisit secara lengkap mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya. Di harapkan adanya pembahasan biaya di atas bisa bermanfaat untuk semua yang membutuhkan.